Jumat, 13 November 2020
:: Penyesalan Sang Suami Kepada Istri (setelah istri meninggal dunia) ::
Sabtu, 07 November 2020
Tak Apa Jika Kita Merasa Tidak Baik-Baik Saja. Karena Hidup Tak Melulu Soal Tawa, tapi Juga Ada Kecewa dan Luka
Kamis, 05 November 2020
Jangan Biarkan Istrimu Terlalu Mandiri
“Istrimu kemana Nak?”
“Ke pasar Bu.”
Sendirian?
“Iya Bu.”
"Lha kamunya tiduran di rumah kok istrimu gak kamu antarin toh Nak."
“Sudah biasa pergi sendiri kok Bu.”
“Wanita emang begitu Nak. Dia pasti tidak merepotkan suami. Punya istri mandiri itu enak Nak, tapi jadi pasangan jangan terlalu terlena kalau punya istri mandiri. Bahaya Nak, kalau wanita terlalu mandiri ”.
“Bahaya bagaimana Bu?”
“Yaiya kalau apa-apa sudah bisa sendiri, apa gunanya kamu Nak? Bisa-bisa datang nanti kamu, jadi ada gak ada sama saja. Apa mau kamu begitu? ”
“Ya nggak lah bu….”
“Aku lihat jualan online istri kamu juga makin rame!”
“Iya Bu.”
“Berarti kamu harus semakin berperan dengan tanggung jawabmu Nak. Istrimu sudah membantumu mencari nafkah, kamu juga harus bantu-bantu dia ya! ”
Bayu mengangguk senyum.
“Ohya, kamu sering temuin wanita-wanita di luaran sana yang garang, galak dan emosinya meledak-ledak gak?”
Sering Bu.
Kamu tau kenapa?
Bayu menggeleng.
“Itu karena sudah luntur fitrah kemanjaannya,”
“Terlalu banyak beban di pundak dan pikirannya,”
“Dia merasa sangat sangat capek dengan aktivitasnya,”
“Kalau istrimu sedang manja dan minta tolong sama kamu, padahal kamu tahu dia bisa melakukannya sendiri, selagi kamu bisa, tolong dia!”
“Buat istrimu tetap tergantung sama kamu! Jangan biarkan apa-apa sendiri. Apalagi kemaren Ibu juga lihat dia pasang sendiri lampu ruang tengah yang mati. ”
Bayu anak yang patuh dengan Ibunya. Mendengar petuah panjang Ibunya, dia tak banyak membantahnya ”.
“Kunci rumah tangga bahagian itu harus ada rasa saling Nak, selain saling cinta juga saling membutuhkan satu sama lain. Jadi sebisa mungkin, bagaimana caranya tetap buat istrimu yang membutuhkanmu, jangan sampai itu memudar meskipun dia istri yang mandiri. Kalau kamu mampu lakukan itu, tak ada alasan untuk tidak menganggapmu dan tidak menghormatimu. ”
“Lain kali kalau kamu di rumah, jangan lupa antarin istrimu ya!”
Rabu, 04 November 2020
Jika Ini Tulisan Terakhirku
oh aku masih hidup? itu rahmat, itu hadiah dari Tuhan.
tapi aku selalu berpikir, jika saja hari ini. ketika untaian kata tertulis dalam nada nada ketakutan. ini adalah rasa takutku yang terakhir. karena esok tak ada lagi rasa takut. semua tenggelam bersama rasa sakit .saat nyawa ini menembus batas dua dunia. hidup dan mati. hidupku tak lepas dari prasangka untuk menghadapi kematian. ya.. pikirku tiap harinya adalah kematian bagiku. setiap hari pikiranku dihantui oleh perasaan untuk mati. ya menunggu kematian !
jika saja ini memang tulisan terakhirku. aku bersyukur masih diberi kesempatan berbagi duniaku dalam rangkaian kata yang lahir dari perasaan takut . aku hanya ingin berbicara kepada semua orang. saat mereka sedang asyik menikmati dunia yang baik atau dunia yang kebetulan hanya berpura-pura baik.
setidaknya aku akan bahagia saat sebelum kematian itu tiba aku sempat mengatakan ini kepada dunia. dunia yang dihuni oleh jutaan manusia yang sejatinya memiliki tujuan yang sama. MATI! itulah puncak dimana tujuan mereka akan berlabuh.
anggap saja ini tulisan terakhirku sebelum nanti kalian tahu aku tidak lagi bisa memandang kalian dengan tatapan haru. tidak lagi bisa tertawa bersama menghabiskan asa. tidak lagi sanggup bangun mewujudkan mimpi yang belum sempat kita nikmati. mungkin esok adalah akhir. akhir perjuanganku memanfaatkan nafas yang Tuhan beri. anggap saja esok adalah kematianku. akhir dari kata yang selalu aku rangkai. dalam balutan malam yang beku dan sepi.karena esok, aku sudah bisu dan terdiam. hanya tulisan ini yang bicara. itulah mengapa aku sering menyebut bahwa diam adalah caraku berbicara. karena suatu saat nanti aku akan terdiam untuk selamanya. dan tulisanku akan berbicara. ya cuma itu impianku. masih tetap hidup saat dunia sudah mengakui kematianku. sudah tak menganggapku penghuni makhluk di dunia. hadirku sudah semu, tak lagi tampak nyata dan ada.
dan terakhir ..jika memang benar ini sungguh menjadi tulisan terakhirku. terima kasihku kepada kalian mengalir di setiap doa yang nanti akan mengantar kepergianku. doa kalian mengalir bersama rasa terima kasihku. aku tahu, kalian adalah manusia manusia yang patut mendapat ucapan terima kasihku. meski tak kalian dengar, kalian pasti tahu. saat aku dipanggil oleh Tuhan, jarak antara aku dan Dia semakin dekat. aku bisa minta tolong kepadaNya untuk menyampaikan terima kasihku kepada kalian. entah dengan cara apa Tuhan menyampaikannya.
terima kasih ibu, jujur aku kesulitan merangkai kata untukmu. karena pikirku kata kata seindah apapun tak mampu menandingi cinta dan pengorbananmu. terima kasih untuk nafas yang kau hadirkan untukku. nafas untuk selalu mendoakanku dalam setiap sujudmu.
terima kasih ayah, meski singkatnya waktumu menemani hidupku. aku tahu, ayah selalu dekat dengan Tuhan, lalu meminta Tuhan untuk selalu mengasihiku.
terima kasih semua saudaraku. yang menjadikan pertalian ini sebagai lambang kehidupan yang terkadang tampak begitu rumit. kita setiap hari telah belajar menyatukan pribadi yang berbeda menjadi sebuah kata yang berarti erat yaitu "keluarga". aku beryukur memiliki mereka.
terima kasih untuk sahabatku dan siapa saja yang menganggap aku adalah sahabat kalian. aku tahu kalian memiliki kehidupan sendiri. yang terkadang sulit untuk bisa berbagi bersamaku. aku menyadari. kini aku belajar menghargai arti kalian. yang bukan hanya sahabat yang dekat. tapi sahabat yang baik. tak ada yang abadi memang, tapi aku tak pernah berharap persahabatn kita berakhir hanya karena kematian. bagaimanapun kalian, aku berterima kasih memiliki kalian.
mungkin ini saja sudah cukup mewakili perpisahan terakhir jika seandainya besok aku tak bangun untuk membuka mata lagi. inilah akhir dari segala kehidupan.jika memang aku mati, tolong jangan pernah menganggapku mati. aku bisa sedih nanti.........
Senin, 02 November 2020
Do'a
Maka, bergembiralah saudaraku, apabila lidah kita tidak lagi kelu dan malu untuk berdoa. Percayalah, tidak setiap orang mudah meminta kepada-Nya, karena mereka terlalu mudah mengeluh kepada selain-Nya.
. قدر الله وما شاء فعل.
Rahmati aku mata yg melihat sisi terbaik seseorang.
Hati yg memaafkan kesalahan.
Fikiran yg dapat melupakan hal buruk.
Dan jiwa yg tidak kehilangan iman..
قدر الله وما شاء فعل.
Takdir Allah, apa yang Dia inginkan, maka Dia lakukan
Jagakan Hatiku Ya Allah
Ia akan merespon dengan kondisi yang ada. Sampai akhirnya logika menyadari dan mengoreksinya
Bahasa hati, bisa jadi adalah jawaban atas kegelisahan
Hamdalah ketika terasa baik dan melegakan
Istighfar pada sedih dan buruk yang dirasakan
Kamis, 29 Oktober 2020
Ketika Aku Memilihmu
Bukan karena kau adalah orang yang paling lama mengenalku. Bukan orang yang telah lama disampingku, atau teman bermainku selama ini.
Ketika aku memilihmu..
Aku bukanlah perempuan yang serba bisa, bukan perempuan yang selalu pengertian,
Aku bukanlah perempuan yang ahli ibadah yang selalu bisa menjaga shalat di awal waktu, aku bukanlah penghafal Qur’an yang akan senantiasa memiliki hati yang mulia.
Aku bukanlah perempuan hebat, aku bukan perempuan yang lembut, aku tak ingin kau duakan, aku juga bukan koki yang hebat yang akan selalu bisa meramu semua resep kesukaanmu.
Aku akan belajar menghormatimu, memuliakanmu, memaafkan kesalahanmu, aku perempuan yang menunggu penjelasan jika harus menunggumu pulang lebih lama, aku masih sering menangis, aku masih suka mengeluh, aku masih berharap perhatian mu, Aku masih menunggu.
Ketika aku memilihmu..
Ketika aku memilihmu..
Ketika aku memilihmu..
Aku ingin mendengar cerita-ceritamu, aku akan menjadi pendengar yang baik, aku bersedia membagi waktuku, menyingkirkan lelahku, berjalan beriringan denganmu.
Ketika aku memilihmu..
Janganlah pernah berniat pergi atau membagi cintamu dengan perempuan selainku.
Ketika aku memilihmu..
#
Untukmu imamku
💕
Jika nanti aku tiada
Jika suatu saat nanti aku telah tiada, Entah kapanpun itu ! Ku harap hidupku sudah dalam keadaan lebih baik. Aku tak mau meningg...
