Senin, 13 Mei 2013

Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pengertian CTL
CTL adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa memahami makna yang ada pada bahan ajar yang mereka pelajari dengan menghubungkan pelajaran dalam kontek kehidupan sehari-harinya dengan kontek kehidupan pribadi, sosial dan kultural.
Komponen untuk mencapai tujuan ini adalah :
1.Membuat hubungan yang bermakna
2.Melahirkan kegiatan yang signifikan
3.Belajar sendiri secara teratur
4.Kolaborasi
5.Berpikir kritis dan kreatif
6.Mencapai standar tinggi
7.Menggunakan penilain otentik (Johnson, 2003)

Contextual Teaching and Learning adalah suatu konsep mengajar dan belajar yang membantu guru menghubungkan kegiatan dan bahan ajar mata pelajarannya dengan situasi nyata yang dapat memotivasi siswa untuk dapat menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari siswa sebagai anggota keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat dimana dia hidup (US Department of Education, 2001).
Contextual Teaching and Learning adalah pembelajaran yang situasi dan isinya khusus dan memberi kesempatan siswa dapat melakukan pemecahan masalah, latihan dan tugas secara riil dan otentik. (Universitas Negeri Malang )

Ciri-ciri CTL :
. Bermakna
. Hubungan kelas dengan dunia nyata
. Berpikir tingkat tinggi, pengembangan
. Kritis, kreatif
. Inkuiri, bertanya
. Komunikasi, kolaborasi
. Penialaian otentik
. Refleksi
. Model
. Masyarakat belajar

a.Problem-Based Learning
. pemecahan masalah nyata
. proyek (berkelompok)
. berdiskusi masalah
. membuat penyataan/hipotesa
. mencari data/informasi
. diskusiàcari infoà lapor
. diskusi penutupà solusi
. waktu banyak

Langkah-langkah PBL untuk diaplikasikan dalam KBM :
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
(menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru memotivasi siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas
dengan temannya
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan

John Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika memaparkan 6 langkah dalam pembelajaran berbasis masalah ini :
a.Merumuskan masalah.
Guru membimbing peserta didik untuk menentukan masalah yang akan dipecahkan dalam proses pembelajaran, walaupun sebenarnya
guru telah menetapkan masalah tersebut.
b.Menganalisis masalah.
Langkah peserta didik meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang.
c.Merumuskan hipotesis.
Langkah peserta didik merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.
d.Mengumpulkan data.
Langkah peserta didik mencari dan menggambarkan berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah.
e.Pengujian hipotesis.
Langkah peserta didik dalam merumuskan dan mengambil kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan
f.Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah.
Langkah peserta didik menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan
sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.

David Johnson & Johnson memaparkan 5 langkah melalui kegiatan kelompok :
a.Mendefinisikan masalah.
Merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung konflik hingga peserta didik jelas dengan masalah yang dikaji. Dalam hal ini guru meminta pendapat peserta didik tentang masalah yang sedang dikaji.
b.Mendiagnosis masalah
yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah.
c.Merumuskan alternatif strategi.
Menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas.
d.Menentukan & menerapkan strategi pilihan.
Pengambilan keputusan tentang strategi mana yang dilakukan.
e.Melakukan evaluasi.
Baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil.

Secara umum langkah-langkah model pembelajaran ini adalah :
a.Menyadari Masalah.
Dimulai dengan kesadaran akan masalahyang harus dipecahkan.
Kemampuan yang harus dicapai peserta didik adalah peserta didik dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang dirasakan oleh manusia dan lingkungan sosial.
b.Merumuskan Masalah.
Rumusan masalah berhubungan dengan kejelasan dan kesamaan persepsi tentang masalah dan berkaitan dengan data-data yang harus dikumpulkan. Diharapkan peserta didik dapat menentukan prioritas masalah.
c.Merumuskan Hipotesis.
Peserta didik diharapkan dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan dan dapat menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah.
d.Mengumpulkan Data.
Peserta didik didorong untuk mengumpulkan data yang relevan.
Kemampuan yang diharapkan adalah peserta didik dapat mengumpulkan data dan memetakan serta menyajikan dalam berbagai tampilan sehingga sudah dipahami.
e.Menguji Hipotesis.
Peserta didik diharapkan memiliki kecakapan menelaah dan membahas untuk melihat hubungan dengan masalah yang diuji.
f.Menentukan Pilihan Penyelesaian.
Kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkinan yang dapat terjadi sehubungan dengan alternatif yang dipilihnya.



-------------------------------ulun belajar ngeblog wal ai.., balum tapi paham, jadi maaf kannai lah---------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika nanti aku tiada

Jika suatu saat nanti aku telah tiada, Entah kapanpun itu ! Ku harap hidupku sudah dalam keadaan lebih baik. Aku tak mau meningg...